Teori Warna dan Color Management


Warna memiliki unsur seni dan teknologi serta merupakan salah satu bagian yang cukup rumit untuk dikuasai. Penguasaan terhadap warna ini sangat mempengaruhi proses dan hasil akhir produksi dari percetakan yaitu bagaimana mempresentasikan hasil sebuah design kedalam bentuk cetak dengan penyimpangan warna yang minimal. Hal ini membutuhkan pengertian yang mendalam tentang bagaimana mata manusia mempresepsikan dan melihat warna.
Bermain dengan warna adalah hal yang menyenangkan dan dapat menjadi pengalaman yang menarik. Pengertian yang baik tentang warna dan bagaimana mengaplikasikannya kedalam sebuah karya dapat menolong kita untuk lebih berekspresi dengan pabrik seni kita.

Apakah Itu Warna?

Pengalaman kita tentang warna selalu melibatkan tiga unsur, yaitu: cahaya, objek dan pengamat. Hal yang menarik adalah bahwa ketiga unsur dari warna tersebut melibatkan tiga buah bidang ilmu yang berbeda, apabila kita berbicara tentang bagaimana cahaya mempengaruhi warna maka kita akan membahas aspek fisika dari warna, bila kita membicarakan bagaimana sebuah benda dapat mempengaruhi cahaya maka kita membicarakan aspek kimia dari molekul dan atom benda dalam menyerap cahaya sedangkan bila kita membicarakan bagaimana pengamat melihat warna, kita menemukan diri kita membicarakan biologi karena hal tersebut maka warna adalah hal yang cukup kompleks. Penglihatan kita terhadap warna dapat dimanipulasi dengan merubah ketiga unsur warna ini.

Sifat Fisika Dari Cahaya

Cahaya sangat menarik untuk dibahas. Cahaya merambat melalui ruang hampa sepanjang kurang lebih 93 juta mil dalam waktu kurang dari 8 menit untuk sampai ditempat yang kita sebut bumi dan menerangi kita semua, membantu membuat hidup ini lebih nyaman dan nikmat. Cahaya membuat kita mampu melihat sinat keemasan dari matahari yang terbenam, birunya laut, sejuknya hijau pepohonan dll.
Cahaya adalah energi yang besarnya bergantung dari panjang gelombangnya. Cahaya terdiri dari foton yang merupakan paket quantum dari energi yang memiliki sifat materi dan gelombang pada saat yang bersamaan. Semakin tinggi frekuensi dari cahaya semakin tinggi energi yang dibawa dan semakin pendek panjang gelombangnya.
Mata manusia hanya diciptakan untuk melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu yaitu dari kisaran 370 nm sampai 703 nm yang terdiri dari enam macam warna primer yaitu: merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu. Sir Isacc Newton menambahkan warna ketujuh diantara biru dan ungu yaitu indigo agar warna primer ini dapat terasosiasikan dengan banyaknya nada dalam music. Cahaya dalam spektrum inilah yang kita bicarakan dalam dunia seni grafis yang sering disebut dengan spectrum kasat mata.

Objek, Sifat Kimia Dari Cahaya

Bagaimana sebuah benda bereaksi dengan cahaya juga sangat mempengaruhi warna dengan presepsi kita tentang warna. Permukaan sebuah benda harus bereaksi dengan cahaya untuk dapat mempengaruhi warna.
Dalam interaksi dengan atom atau molekul permukaan inilah sebuah objek menyerap panjang gelombang tertentu dan meneruskan panjang gelombang yang lain, karena inilah spectrum warna dari cahaya yang dipantulkan tidak sama dengan spekturm sumber cahaya. Besaran dari sebuah objek menyerap dan memantulkan pajang gelombang tertentu disebut dengan reflectance, yang besarnya tidak bergantung pada cahaya.
Menarik juga untuk dibicarakan adalah fenomena fluorescence yang sering membingungkan dalam management warna (color management). Beberapa atom atau molekul memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyerap foton dengan energi tertentu dan memancarkan foton dengan energi yang lebih rendah. Fenomena fluorescence ini kadang kala merubah sebuah panjang gelombang menjadi sebuah cahaya dengan panjang gelombang yang lain.
Efek yang sering ditemui adalah dalam lampu neon dimana sumber foton yang datang dari panjang gelombang yang tidak kasat mata manusia diubah menjadi panjang gelombang yang kasat mata dan biasanya biru atau ungu dank arena inilah objek tersebut terlihat memancarkan cahaya lebih banyak dari cahaya yang datang sehingga terlihat lebih terang atau putih. Teknik ini juga banyak dipakai oleh sabun deterjen dengan menambahkan “fluorescent brightener” atau sering disebut bluish agent karena sifatnya yang mengubah sinar ultra violet dari cahaya matahari menjadi cahaya yang kasat mata hingga memberikan efek lebih putih.

Mata Sang Pengamat

Faktor ketiga dari warna adalah pengamat, factor terakhir dan juga yang paling kompleks. Warna yang dipresepsikan oleh manusia sangat berbeda dengan yang dialami oleh binatang. Anjing dan kucing lebih peka terhadap warna biru dan merah dari pada hijau.
Mata manusia memiliki 3 jenis reseptor warna untuk memproduksi semua warna yang kita ketahui yaitu: Merah (Red), Hijau (Green) dan Biru (Blue) karena hal inilah disebut Trikromat (Trichomacy). Fakta inilah yang membuat kita mampu mereproduksi warna hanya dengan memakai tiga jenis pigmen warna untuk hasil cetak dan tiga jenis fosfor pada monitor.
Struktur reseptor mata manusia yang berbasis trikromat ini memungkinkan kita untuk melakukan pencampuran warna berdasarkan addative primaries dan subtractive primaries.
  • Warna primer additive terdiri dari tiga warna yaitu: merah, hijau dan biru dimana warna sekunder didapat dengan penambahan dari ketiga warna primer. Warna ini biasanya dihasilkan oleh tiga sumber cahaya dengan panjang gelombang tertentu (merah, hijau dan biru). Warna primier additive ini dimulai dengan warna hitam yang didapatkan dengan tidak memakai semua panjang gelombang yang ada (tidak ada cahaya), seiring dengan penambahan panjang gelombang maka akan tercipta warna antara yang nantinya diakhiri dengan warna putih dimana semua panjang gelombang dipakai secara maksimal (merata).
  • Warna primer subtractive juga terdiri dari tiga warna yaitu: cyan, magenta, yellow. Pencampuran warna substractive dikenal juga dengan nama Pencampuran Pigmen yang biasa dijumpai ketika kita melukis dengan cat air atau cat minyak. Disebut warna primer subtractive karena alih-alih menambahkan panjang gelombang, mereka menyerap panjang gelombang tertentu dan meneruskan panjang gelombang yang lain dari sebuah sumber cahaya. Jadi apabila kita menyebut warna cyan, hal ini berarti pigmen warna cyan menyerap panjang gelombang yang panjang dari cahaya atau red substractor. Magenta menyerap panjang gelombang sedang atau green substractor dan Yellow menyerap panjang gelombang pendek atau blue substractor.

Dari sini kita bias melihat bahwa warna primer additive maupun substractive bekerja dengan memanipulasi panjang gelombang cahaya yang memasuki retina mata kita sebagai pengamat.

....

0 30:

Posting Komentar